Dulu, ayah pernah membelikan kaset lagu anak-anak yang di dalamnya ada lagu berjudul “Dusunku“, karangan Ragil Sugiyono. Lirik lagu itu sebagai berikut:
“Di lereng bukit kecil, dihiasi pepohonan,
dusunku terpencil dekat tepi hutan.
Mengalir air jernih dingin segar di pancuran,
udara pun bersih dan sejuk serta nyaman.
Di waktu pagi nan berseri, merekah indah sang mentari,
burung-burung lincah bernyanyi, menyampaikan salam suci.
Hamparan sawah luas padi kuning keemasan
hati lega puas penuh pengharapan.”
Sekalipun lagu itu saya dengar lebih dari dua puluh tahun yang lalu, dan kasetnya juga sudah rusak dan hilang entah kemana, kadang masih saya senandungkan lagu itu, karena selalu mengingatkan saya pada masa kecil tinggal di dusun yang “nyaris sama” dengan yang digambarkan oleh lagu itu, yaitu:
Continue reading