Ratu Kidul atau Ratu Ngibul?

lukisan Nyi Rara KidulRatu Kidul atau Ratu Ngibul?

“Acara babtisan” yang diselenggarakan oleh  Gereja Tiberias Indonesia (GTI) di Hotel Gading Indah, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada tanggal 9 November 2012, menjadi HEBOH setelah ada yang meng-upload videonya ke Youtube.  Ketika pertama kali menyaksikan beberapa menit awal video itu di Youtube di suatu siang, saya MERASA bahwa sangat mungkin video itu kemudian akan di-remove oleh yang mengupload, karena KONTROVERSIAL (kontroversinya dapat dibaca dari komentar-komentar yang ada di Youtube, saat itu).  Tetapi karena saya menyaksikannya disela-sela mengikuti acara seminar di kampus, dan koneksi internet kurang lancar, saya tidak mendownload video itu, juga tidak menyelesaikan melihat seluruh video itu.  Ketika sore hari di rumah, saya membuka lagi video itu di Youtube, ternyata sudah tidak ada (sudah di-private).  Beruntung setelah saya cari lagi, ternyata sudah ada orang lain yang baru saja meng-uploadnya, sehingga saya bisa mendownload video itu untuk saya lihat secara lebih cermat.

Saya GEMAS menyaksikan video itu, karena (menurut saya) BANYAK KEJANGGALAN di dalamnya.  Dan lebih GEMAS lagi, banyak juga yang percaya bahwa yang ditampilkan dalam video itu adalah “KEBENARAN”, bagi saya (sekali lagi: BAGI SAYA), video itu adalah sebuah KEBOHONGAN atau PEMBOHONGAN.  Syukur bahwa kemudian banyak orang yang TIDAK PERCAYA pada informasi dari video tersebut, bahkan kemudian banyak yang MENGECAM video itu.  Ada beberapa sudut pandang yang disajikan oleh orang-orang yang “JENGKEL” dengan video itu.   Sayapun, sejak pertama melihat video itu langsung “terpanggil” untuk membuat NOTE yang berisi sebagian pandangan saya terhadap “KEANEHAN” video itu.  Niat saya membuat Note, sudah saya sampaikan ke beberapa teman, tetapi baru bisa selesai hari ini, setelah saya punya kesempatan untuk mencermati video itu, sekaligus membuat transkrip kata-katanya.  Memang sudah ada transkrip yang beredar, tetapi transkrip yang saya tulis di Note ini lebih detail, saya tulis dengan teliti, walau tidak menutup kemungkinan ada yang salah tulis dan ada beberapa kata yang tidak bisa saya tuliskan, karena tidak jelas, atau suaranya sudah disamarkan. Jika ingin mendengar sendiri, silakan ke http://www.youtube.com/watch?v=7TnFFgHsZt0

Berikut ini transkrip perkataan/percakapan dari video perempuan yang “kerasukan” (dari berbagai informasi, perempuan itu bernama Eunike Stella) dan mengaku sebagai Ratu Pantai Selatan/Kanjeng Ratu:

Keterangan:
1. Banyak yang tahu, bahwa yang dimaksud ‘dia’ dalam banyak kalimat yang diucapkan Eunike adalah Josua Tumakaka/JT.  Kabarnya, di WARTA GEREJA GTI pada bulan Mei 2012 yang lalu (sekitar 6 bulan sebelum acara babtisan itu), ada tulisan yang menyatakan bahwa ada pendeta yang berhubungan dengan Nyai Rara  Kidul (walau saat itu tidak disebut JT, tapi banyak jemaat tahu bahwa yang dimaksud adalah JT, karena banyak pelayanan JT di GTI di-‘cut’.) — link berita untuk hal ini, nanti kalau sudah sempat, saya cari lagi —
2. kata-kata dalam tanda [ ] adalah pertanyaan/pernyataan dari seseorang di acara babtisan itu kepada Eunike Stella yang “sedang kerasukan”, kata-kata dalam tanda ( ) adalah keterangan lebih lanjut.
3. tulisan yang tebal (bold) adalah yang berhubungan erat dengan komentar-komentar saya di bagian bawah.

===
Aku Ratu Pantai Selatan, dia memuja ku,
[siapa nama kamu?]
hahahaha,…. dia ngasih buat dia,
[siapa yang ngasih?]
kalian tau semua. dia yang bikin perjanjian denganku.
[siapa yang …..  perjanjian, sebutin namanya?]
kalian tahu.., (–suara terpotong —)
siapa yang menyembah dia ……..,
siapa menyembah itu.. jadi milikku, siapa yang minta usaha, biar bangkrut. mereka tidak tahu perjanjiannya,
[perjanjiannya apa?]
dia harus menarik jiwa-jiwa yang dibaptis Pariadji.
[siapa…..?] — tidak jelas –
akulah… dia minta sesajen,
[apa saja ritualnya?]
dia berendam ….
[berendam dimana?]
di tempatku kalian tahu semua
di Pantai Selatan,
karena dia milikku, dia telah menyerahkan dirinya untuk aku. meminta kekayaan,  semua yang minta kepadanya aku beri, asalkan semua jadi tumbal.
[tumbalnya apa saja sebutin?]
bayi-bayi mati dalam kandungan, karena aku ingin menghisap darahnya.
[berapa banyak?]
banyak banget, seribu juga ada,
[buat apa bayi-bayi itu?]
dipersembahkan untuk aku, buat diminum  darahnya,

Aku pinjam roh anak ini,  aku pakai raganya, Eunike … Priyono Lea Pariadji, Eunike nama baptisnya,
[kalau Susana, itu siapa itu?]
karena ia menyembahku juga, aku dipilih ….. karena anak ini pernah menikah dengan seorang dukun yang menyembah aku tapi ia kembali menjadi Kristen, tapi dia memutuskan untuk menjadi Kristen.

Dia berjanji begitu, tapi belum ditepati, makanya saya meminta banyak jiwa-jiwa, tapi dia berjanji, tapi dia akan tepati, dia buka banyak gereja,
[targetnya berapa?]
kasih aku, sampai aku puas,.. sepuluh ribu jiwa
mau diambil dari Pariadji,….. karena itu yang dia minta, istrinya juga memujaku, memakai pelet dari aku, salonnya, semuanya ditaruh jimat-jimat dari aku, dia baru berjanji,
[Nyi Rara Kidul atau Suzana?]
yang dia sembah bukan Suzana, [berapa orang itu di laut?] bisa berjam-jam dengan aku
[pakai baju atau tidak?]
dia tidak pakai baju,…
[kenapa gak pakai baju?]
perjanjian dengan aku,
[enak dong?]
masih banyak dia berjanji, makanya aku meminta banyak jiwa, sampai dia tepati  janjinya dengan aku, sepuluh ribu. Darahnya sudah dia tumpahkan untuk aku, anaknya, istrinya, semua keluarganya, sudah aku buat perjanjian, …..  yang dekat dengan dia,
[siapa?]
yang dekat dengan dia gak tahu namanya,
[siapa namanya?]
aku gak tahu,
[pendeta bukan?]
[pendeta siapa?]
karena dia perjanjian dengan aku (orang-orang pada tertawa)
[sudah berapa tuyul…]

siapa yang meminta kekayaan, .. kasih kepada mereka.
didoakan berkati tapi kutuk,
[yang disembuhkan ada atau tidak?]
yang disembuhkan gak ada, bohong semuanya,  dia berdoa,  tapi semuanya minta jimat,
[jimat apa itu?]
untuk membunuhmu  (sambil menunjuk Pariadji)
dia kasih ke Pariadji, kalau kamu bisa bunuh Pariadji, bunuh aja, [orang-orang riuh] [yang mau dibunuh siapa saja?]
dia sering doain anak ini hihihi, dia ini sering melawan aku, Eunike ini aku memakai raganya tetapi selalu dia …… dia selalu minta pertolongan untuk didoain terus, maka ketika dia jumpa …..
tapi aku nggak mau karena dia sudah menyerahkan anak ini pada tangan Tuhannya, dia selalu mencari gereja yang benar,
[sebut gereja yang benar?]
ya sekarang ini adalah Tiberias,…
tapi aku gak tahu, dia membawa aku ke sini,
[kamu sudah kalah, tempatmu di jurang maut sana]
buka semua kedok … [apa visinya dia?] kekayaan, kehormatan, semua …..
[yang diminta pendeta itu apa?]
kekayaan, kehormatan..
[mobil gitu?]
semua lah, dunia ini
dia serakah, ingin menyaingi Pariadji, makanya dia bertapa, dia mencari aku
[bertapa dimana?]
di Pantai Selatan
[hari apa saja?]
[tiap hari Jumat ya?]
ya aku meminta jam 12 malam,
[hari]
malam Kliwon,…
[perginya sama siapa?]
kadang sendiri, kadang istrinya anaknya, sama pembantu-pembantunya,
[siapa pembantu-pembantunya?]
yang ikut dia
[ya siapa, khan banyak] ….
karena dia kepalanya
semua uang ku habisi semuanya… uang gereja selama dia di Tiberias hitung aja sendiri, berapa M,
[uang persembahan juga diambil juga?]
perpuluhan
[perpuluhan juga diambil?],
puluhan M, semakin dia minta banyak , aku minta banyak  juga jiwa, darah.
[cabang mana diambil?]
Anak ini selalu minta doa-doa, karena selalu diberi penglihatan, … selalu mendoakan dia
[mendoakan siapa?]
Eunike.  setiap kali mau jatuh ..dia angkat melalui penglihatan, anak ini tahu
sebelum aku menampakan diri kepada dia, dia melihat Pariadji datang memberkati dia, karena ada minyak dan anggur, aku benci minyak dan anggur,
[kenapa benci minyak dan anggur?]
karena Eunike memakai minyak dan anggur dari Pariadji.
[kamu benci? karena kamu takut ya?]
karena selalu diberi  penglihatan dia minta gereja ini benar atau nggak?
dia tanya Pariadji ini bener apa nggak, pendeta bener apa nggak
dikasih Tuhan penglihatan sama ibu Daniarti, dia melihat malaikat semuanya memagari Pak Pariadji. (orang-orang bertepuk tangan)
Anak ini  …. Pariadji terus untuk minta didoain, karena perjanjian mantan suaminya juga untuk diserahkan untuk tidak menjadi Kristen, dia sempat masuk Muslim, dipersembahkan, dia punya anak juga, tapi anaknya sampai sekarang dia rindu dibaptis, tapi belum, itu target aku untuk anaknya, karena keluarganya sekarang membenci Eunike, karena dia mau diselamatkan,
[umur berapa sekarang?]
empatbelas tahun
[laki perempuan? laki? siapa namanya?]
dia babtis pakai nama  Daniel tapi di gereja yang lama tidak ada kuasa
[kalau di sini babtis ada kuasa ya?],
ya ya Aku bongkar kebusukan dia (—–) sampai sekarang dia tidak menepati semua janjinya,
…..
dia harus menikah denganku, tapi belum, karena dia masih banyak yang dia janjikan ke aku ….
[menikah secara fisik atau secara roh?]
secara roh lah.
[secara roh ya, bukan secara fisik?]
[dulu kamu jadi apa?]
seorang putri
[….] [putri raja apa?]
[namamu dulu siapa?]
Kanjeng Ratu
[kanjeng ratu apa?]
kenapa kamu selalu di  malaikat, ada malaikat di belakangmu [ya] (orang-orang bertepuk tangan)
aku juga lihat, semua ini pendeta-pendeta semua ini, malaikat, malaikat,  ada di belakang kalian semua.(orang-orang tepuk tangan)
[banyak? banyak ya? coba kamu hitung ada berapa banyak]
satu, dua, tiga, empat,lima, enam, tujuh, delapan, banyak sekali, (orang-orang tepuk tangan)
[lebih dari seratus?]
banyak malaikat sorga,
[kamu berani atau takut sama malaikat?]
ada malaikat perang,
[kamu pernah perang lawan malaikat?]
belum waktunya, khan ada waktunya
[kamu pasti kalah] [kamu kaya atau miskin?]
kalau dunia aku kaya, tapi  gak tau nanti ya, [………..?]
banyak sesajen, banyak darah, perjamuan kudusnya bohong itu semua, minyak urapannya palsu, siapa yang mau pakai akan kena kutuk dari aku, semua itu air putih, dari aku semua.
[air putih dari kau rupanya ya?]
[minyaknya dari mana?]
Minyak itu buatan sendiri tapi didoain sama dia pakai kutuk-kutuk  semua dari aku.
[kutuk-kutuk semua?]
ya semua kutuk lah, aku tahu di situ
[kutuk apa?] miskin,
bangkrut, gagal, segala macem
[yang ke pekuburan?]
yang gua ingat darahnya, dia doain, aku senang karena dia membawa aku satu orang, dua orang, semakin banyak juga, tapi mereka gak tahu
[bayi untuk apa itu, kamu gunakan untuk apa?]
menyempurnakan,
[menyempurnakan apa?]
ya, semakin banyak, semakin kuat, semakin muda, banyak yang memuja aku, tapi mereka tidak tahu setelah memakai itu tak bisa karena mereka orang,
[kejam sekali kau?]
itulah perjanjian dengan setan.
[setan kejam ya?]
anak itu selalu berdoa, sekarang ini aja dia mau lawan rohnya dengan aku..
[tuyul-tuyul kamu kasih buat apa?]
[dia sadar]
[namamu siapa]
Stella, aduh ya Tuhan….
===
Tayangan selanjutnya menunjukkan Eunike Stella yang ditangani oleh seorang pendeta, “diusir roh jahatnya”, didoakan, dst. Tetapi ada yang aneh, (…. baca keanehannya di bagian bawah ….)

Terhadap video tersebut, beberapa orang sudah memberikan tanggapannya, baik melalui komentar-komentar di halaman Youtube, di beberapa thread di Facebook, melalui tulisan di Note atau di blog tertentu.  Ada yang melihat keanehannya dari soal “Ratu Pantai Selatan” dan “Kanjeng Ratu Kidul”, karena ada yang membedakan antara Kanjeng Ratu Kidul dengan Nyi Rara Kidul. Bahwa ada yang membedakan Ratu Kidul dengan Nyi Rara Kidul, silakan saja, tetapi MENURUT SAYA, Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul itu “sosok”/oknum yang sama. Ada juga yang KONON sudah dikasih tahu oleh Tuhan, bahwa yang merasuki Eunike Stella itu BUKAN Nyi Roro Kidul, melainkan NYI BLORONG (bukannya Nyi Blorong itu nama lain dari Nyi Rara Kidul?).  Ada juga yang berpendapat bahwa Eunike Stella itu SETENGAH KERASUKAN, benar kerasukan, tetapi tidak sepenuhnya dalam kendali oknum yang merasukinya, artinya Eunike Stella masih sadar juga, bukan sepenuhnya tidak sadar.

Dari beberapa peristiwa kerasukan yang pernah saya saksikan, belum pernah saya melihat orang yang kerasukan pertama kali langsung “berikrar” menyatakan diri seperti di awal transkrip di atas: “Aku Ratu Pantai Selatan”.  Pun biasanya ‘aksi’ pertama kali orang kerasukan adalah ‘menggelepar’/terjatuh, tak mampu menguasai diri. Sorot/tatapan matanya KOSONG, warna suara dan intonasi BERUBAH, menyesuaikan dengan siapa yang merasukinya.

Saya belum pernah beriteraksi dengan Nyi Rara Kidul, tetapi dari berbagai tulisan yang pernah saya baca, juga dari cerita teman yang KONON pernah berhubungan dengannya, Nyi Rara Kidul termasuk ELIT di alam gaib.  Dia adalah penguasa Laut Selatan (maksudnya laut di sebelah selatan Pulau Jawa), pusat kerajaannya ada di dekat Pantai Parangkusumo, Jogjakarta (jauh dari Jakarta).  Ia BUKAN penguasa Laut Utara Jawa, di Laut Utara ada nama Dewi Lanjar yang KONON pusat kerajaannya ada di laut di sekitar kota Pekalongan.

Belum pernah ada cerita bahwa Nyi Roro Kidul merasuki orang SECARA SEMBARANGAN, apalagi sampai merasuki orang di JAKARTA yang ada di bagian utara Jawa.  Kalau benar demikian, itu kejadian LUAR BIASA. Apakah Nyi Rara Kidul sedang JALAN-JALAN dan kemudian MAMPIR di Hotel Gading Indah, di acara babtisan itu? 🙂

Belum pernah ada cerita bahwa Nyi Rara Kidul meminta TUMBAL bayi-bayi (bayi-bayi dalam kandungan) untuk DIMINUM/DIHISAP DARAHNYA. Apakah Nyi Rara Kidul sekarang sudah SANGAT RAKUS?  Nyi Rara Kidul BUKAN vampire atau drakula yang menghisap darah untuk menambah “energi”/kekuatannya.

Untuk menjalankan roda pemerintahan di kerajaan gaibnya, Nyi Rara Kidul KADANG butuh orang DEWASA sebagai “tumbal”, yang di alam gaib  (kerajaannya) akan dijadikan BUDAK. Nyi Rara Kidul juga BUKAN siluman “Buto Ijo” yang suka minta tumbal ANAK-ANAK. Cara yang BIASA dilakukan oleh “Kerajaan Laut Selatan” dalam mengambil tumbal adalah “menyeret” seseorang yang sedang berada di pantai selatan, dengan ombak, dan orang itu akan mati karena “kecelakaan terseret ombak”.  Tidak semua orang yang terseret ombak di pantai selatan adalah korban Nyi Roro Kidul, tetapi jika ada “kecelakaan di pantai selatan” dapat dianalisis, apakah itu “kecelakaan murni” atau sedang diminta oleh Kerajaan Laut Selatan.

[Seperti halnya di danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, — dekat tempat tinggal saya) kadang ada orang yang mati tenggelam karena perahu yang ditumpanginya terbalik kena angin/pusaran air, karena “diminta” oleh Kerajaan (si) “Baru Klinting”, yang salah satu cirinya adalah orang yang tenggelam ketika dicari (bahkan oleh Tim SAR (search and rescue) yang berpengalaman sekalipun), tidak akan segera ditemukan mayatnya, tetapi setelah sekitar 1-2 hari kemudian, mayat orang itu akan ditemukan, karena “tiba-tiba” muncul begitu saja.  Bahwa keadaan demikian itu MUNGKIN dapat dianalisis secara ilmiah — mengapa semula mayat tidak ditemukan kemudian tiba-tiba muncul –, tetapi ada mitos demikian yang berkembang di sekitar Rawa Pening.  Ketika ada seseorang yang tenggelam, dan kemudian dicari-cari tidak ketemu (padahal di cari di sekitar tempat tenggelamnya), orang yang paham akan bilang “gak usah dicari sekarang, besok saja akan muncul sendiri, walau di’uber’ pun, sekarang tidak akan ketemu…”]

Dunia GAIB punya TATA CARA/ATURAN/NORMA ketika “mengambil” manusia di dunia ‘tidak gaib’ ini.  Belum pernah ada cerita, dalam acara BABTISAN, ada ‘acara’ KERASUKAN.  Jika yang ditayangkan video itu adalah benar bahwa Eunike Stella kerasukan “roh jahat”, justru gereja (dalam hal ini GTI), perlu INTROSPEKSI, mengapa “roh jahat” berani mengintervensi acara babtisan yang seharusnya SAKRAL?  Bukankah orang yang akan dibabtis sudah dipersiapkan sebelumnya secara baik?  Bukankah acara babtisan secara keseluruhan dipersiapkan tidak dengan asal-asalan.  Babtisan bukan perkara main-main, dan juga “dunia gaib” tidak asal saja bertindak membabi buta.  Sungguh aneh jika di video itu Eunike berkata melihat MALAIKAT-MALAIKAT di belakang Pak Pariadji dan di belakang para pendeta; memangnya malaikat-malaikat itu DIAM SAJA dan HANYA MENYAKSIKAN  “roh jahat” beraksi dan “bersaksi” melalui Eunike Stella di acara BABTISAN?

ANEH, acara babtisan dengan tambahan ‘acara’ KERASUKAN, terdengar beberapa kali TEPUK TANGAN dilakukan oleh para hadirin …, apakah KERASUKAN itu sebuah PERTUNJUKAN?  Atau “meracau”nya Eunike Stella, dianggap KOTBAH atau KESAKSIAN yang perlu diamini dan ditepuktangani karena hadirin SETUJU atau  SENANG dengan yang dikatakan oleh Eunike Stella?  Aneh bahwa SUARA dari Eunike “tidak berubah” menjadi suara yang ASING. Aneh Eunike kerasukan “Nyi Rara Kidul” MERACAU dengan BAHASA INDONESIA, pun ternyata TIDAK KONSISTEN, kadang menyebut “Pariadji”, tetapi juga menyebut “Pak Pariadji”.  Aneh, Eunike memakai kata “aku” tetapi juga sekali memakai kata “gua”. Aneh jika “Nyi Rara Kidul” menurut saja menjawab pertanyaan dan perintah orang-orang yang menghadapi Eunike, misalnya ketika diminta MENGHITUNG JUMLAH MALAIKAT.  “satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, banyak sekali”, begitu bodohkan “Nyi Rara Kidul” perlu menghitung satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, dan kemudian baru bilang “BANYAK SEKALI”?  Logikanya, jika memang yang terlihat banyak sekali, tidak perlu menghitungnya dari angka satu, langsung saja disebut “banyak sekali”, karena memang tidak mungkin yang banyak sekali itu dihitung.

Aneh dalam ‘acara’ kerasukan itu Eunike menyebut “itulah perjanjian dengan setan.” Dalam “kamus” pembicaraan mengenai DUNIA GAIB di kalangan orang JAWA, Nyi Rara Kidul itu bukan setan, tetapi “lelembut” atau SILUMAN (mahkluk halus, yaitu mahkluk yang bukan manusia yang tinggal di alam gaib).  Mana mungkin Nyi Rara Kidul menyebut dirinya sendiri sebagai SETAN?. Nampaknya Eunike menggunakan “pengetahuan” yang dia terima dari pengajaran gereja mengenai “perjanjian dengan setan” dalam kesurupannya. Memangnya “JT” yang bergelar Doktor Teologi itu begitu bodoh, sehingga tidak tahu konsekuensi dari “perjanjian dengan setan” itu? Jadi, Eunike ini benar-benar kesurupan atau sebenarnya sedang meracau tidak karuan mengungkapkan isi pikirannya yang penuh sangkaan dan dugaan?

ANEH, ketika Eunike Stella sudah selesai “meracau”, kemudian ditangani oleh pendeta tetapi Eunike SENDIRI juga bilang selama penanganan itu, antara lain: “Pelet-pelet keluar…, tuyul keluar …  Masih ada lagi roh-roh lain … sekarang dia sedang mengalami kepanasan….”  Ini aneh, karena orang yang kerasukan biasanya tidak tahu apa/siapa yang merasukinya, bahkan orang yang kerasukan, jika yang merasuki merasa terganggu, orang yang kerasukan akan bilang “panas.. panas….”, bukannya malah bilang “sekarang dia mengalami kepanasan”, apalagi tahu bahwa ada pelet, tuyul dan roh-roh lain di dalam tubuhnya.

Aneh jika “Nyi Rara Kidul” yang merasuki Eunike Stella, malah JUJUR DAN TERBUKA menyampaikan ‘strategi’nya.  Mungkin Nyi Rara Kidul itu JAHAT (jika mau dianggap jahat), tetapi tentu TIDAK BODOH membuka kedoknya sendiri. Aneh, jika orang-orang yang MENDENGAR “kesaksian” Eunike Stella yang sedang “kerasukan” itu (dan kemudian juga PARA JEMAAT GTI lainnya yang menyaksikan video itu – kabarnya video itu diputar di berbaga cabang GTI), PERCAYA pada apa yang disampaikan oleh “roh jahat” itu. Orang-orang yang menyaksikan “kerasukan” itu (khususnya para pendeta GTI, perlu ditanya, mereka lebih PERCAYA kepada NYI RARA KIDUL, atau kepada KITAB SUCI yang menyatakan bahwa setan itu adalah BAPA SEGALA DUSTA? Ketika Eunike yang kerasukan itu mengatakan bahwa gereja yang benar adalah Tiberias, itu setan yang sedang jujur atau sedang bohong? Jika setan sedang bohong, berarti Tiberias BUKAN gereja yang benar. Hahahaha….

Ada juga jawaban Eunike yang tidak jelas, misalnya hanya bilang “di Pantai Selatan”.  Pantai Selatan (Jawa) itu mulai dari Ujung Kulon sampai Banyuwangi, jadi dimana tepatnya “dia” (JT) bertapa/berendam?  Eunike nampaknya juga tidak paham mengenai JIMAT dan PELET.  Jika benar “JT” pakai jimat, jimat berupa apa yang dipakainya? Jimat untuk membunuh Pariadji?  Sungguh aneh, sebab jika memang Nyi Roro Kidul ingin MEMBANTU “JT” untuk membunuh Pak Pariadji, ya tinggal bunuh saja (jika bisa), tidak perlu pakai jimat-jimatan.  Nyi Rara Kidul bukan siluman “kelas rendahan”.  Nyi Rara Kidul bukan siluman BODOH yang akan bertindak semaunya NURUT sama keinginan seseorang yang memujanya.  “Nyi Rara Kidul” yang merasuki Eunike, ternyata juga TIDAK TAHU nama orang-orang yang dekat dengan “JT”. Bagaimana mungkin siluman penguasa Laut Selatan tidak tahu nama seseorang, bukankah ia bisa MEMBACA KTP-nya? :).

Aneh, ketika di antara pendeta yang ada di situ bertanya tentang Suzana. Ini pendeta PAHAM atau tidak, bahwa Suzana itu hanya pemain FILM LAYAR LEBAR yang memerankan Nyi Roro Kidul. (Lebih aneh jika kemudian ada pernyataan bahwa Eunike BUKAN kesurupan roh-nya Suzana).  Coba perhatikan pertanyaan lainnya: [pakai baju apa tidak?], pertanyaan “bodoh” macam apa ini? Kenapa yang dipikirkan pendeta itu soal ketelanjangan, apakah persoalan pakai baju atau tidak pakai baju begitu penting untuk ditanyakan? Ada kesan para pendeta itu MENGARAHKAN dialog kepada kesimpulan tertentu, dengan membuat pertanyaan-pertanyaan yang terkesan mendikte. (dan sungguh aneh ketika para pendeta ituPERCAYA pada perkataan “Nyi Rara Kidul”)

Ada yang berpendapat juga bahwa JT diserang/difitnah seperti itu karena JT pernah menaburkan MINYAK URAPAN di Pantai Selatan, sehingga Nyi Rara Kidul marah. Ah.., tidak perlu mengada-ada. Pantai Selatan sudah ditaburi dengan berbagai jenis minyak: minyak ikan, minyak goreng, minyak solar, minyak babi, bahkan pernah juga ditaburi minyak mentah yang tumpah dari kapal tangker, berbagai macam sampah dan bangkai juga ada di Pantai Selatan, dan Nyi Rara Kidul tenang-tenang saja.  Memangnya Nyi Rara Kidul TAKUT sama minyak urapan yang hanya beberapa percik itu?  Tidak perlu terlalu bangga dengan minyak urapan lah…, tapi bagus juga jika “komoditi” itu dibangga-banggakan, karena dengan demikian HARGA minyak urapan akan makin lama makin mahal. Bukan saya merendahkan minyak urapan, tetapi Yeshua sudah memberi contoh kepada kita, bahwa TANPA MINYAK URAPAN, Yeshua mampu mengusir roh jahat, Yeshua dapat menyembuhkan orang, Yeshuapun TIDAK MENJUAL minyak urapan.  Memang dalam Yakobus  5:14 disebutkan jika ada yang sakit hendaknya memanggil penatua jemaat supaya didoakan dan dioles minyak dalam nama Tuhan.  Tetapi ayat itu tidak menjelaskan MINYAK APA yang dipakai, bisa jadi MINYAK ANGIN, atau minyak yang lain yang memang berpengaruh baik untuk kesehatan tubuh 🙂  Tapi ya silakan kalau mau “tergantung” pada minyak urapan.

Ah, tapi memang beberapa gereja sekarang ini ANEH-ANEH, kalau di GTI ada MINYAK URAPAN, di JKI INJIL KERAJAAN ada pengajaran berdoa dengan sarana TUJUH ELEMEN/”TUMEN”(air, anggur, garam, tepung, minyak, susu, madu), bahkan kemudian menjadi SEMBILAN ELEMEN/”SEMEN”, karena ditambah batu dan materai . Katanya sih.. itu berasal dari PESAN DARI TUHAN, entah mengapa Tuhan yang saya sembah, sampai sekarang tidak memberi pesan apa-apa kepada saya untuk melakukan RITUAL ini dan itu.  (Oh ya …, JKI Injil Kerajaan juga sudah “pecah”, salah satu pendetanya keluar dan mendirikan gereja lain bernama Good News City Church/GNCC.) Tuhan Yeshua bahkan pernah menyampaikan, “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Elohim itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yoh. 4:23-24). Apakah RITUAL dengan MINYAK URAPAN dan ELEMEN-ELEMEN itu masuk dalam kategori “dalam roh” atau “dalam kebenaran”? Saya TIDAK YAKIN.

Jika saya hubungkan dengan konsepsi PENYEMBAHAN KEPADA TUHAN bagi orang Jawa, yang dibagi dalam empat tingkatan yaitu: (1) Sembah Raga, (2) Sembah Cipta, (3) Sembah Jiwa, dan (4) Sembah Rasa, SEMUA RITUAL itu baru ada pada tataran Sembah Raga, yaitu penyembahan yang dilakukan oleh manusia kepada Tuhan dengan berbagai cara/ritual/alat/bahan/perilaku yang berhubungan dengan tubuh. Minyak urapan JELAS diurapkan/dioleskan/dipercikkan pada tubuh (bagian tubuh), elemen-elemen dalam “Tumen” maupun “Semen”, jelas benda-benda berwujud yang dapat dilihat (kasat) mata.  Sarana-sarana doa/ibadah yang ‘kasat mata’ demikian itu, hanya perlu dalam “Sembah Raga” dan itu adalah tataran/level penyembahan yang PALING BAWAH, menurut konsepsi orang Jawa.

Sembah Cipta adalah penyembahan kepada Tuhan yang maha kuasa, dengan MENCIPTAKAN KEBAIKAN pada sesama mahkluk dan alam semesta.  Beramal, menolong orang lain, mengusahakan perdamaian dunia/perdamaian dengan sesama, melakukan pengelolaan dan pemeliharaan alam semesta, itulah sembah cipta. Sembah cipta adalah PERBUATAN BAIK kepada diri sendiri, orang lain dan alam semesta, bukan ritual-ritual ibadah yang hanya ditujukan untuk “kepuasan” diri sendri.  Sembah Cipta adalah Level ke-2 dalam tingkatan penyembahan menurut konsepsi Jawa.   Konsepsi “memayu hayuning bawana” yang kurang lebih berarti mempercantik alam yang (sudah) cantik ini adalah kata lain dari Sembah Cipta ini.

Sembah Jiwa, adalah kesadaran diri sendiri atas Sembah Raga dan Sembah Cipta yang dilakukan.  “Tansah eling lan waspada”, (selalu ingat/sadar dan waspada) adalah ungkapan yang mudah untuk memberi arti bagi Sembah Jiwa. Orang yang bisa selalu “eling lan waspada”, pasti akan terkendali sikap dan perilakunya terhadap sesama dan terhadap alam semesta.  Pada tataran ini, orang tidak lagi terbelenggu oleh berbagai ritual “sembah raga”, juga tidak terbeban oleh “sembah cipta”, karena seluruh sikap dan perilakunya sesehari sudah menunjukkan “ibadah” dan mencerminkan bahwa ia adalah ‘anak Tuhan’.

Level puncak dalam konsepsi penyembahan ala Jawa adalah Sembah Rasa.  Konsepsi ini diungkapkan dengan bahasa lain “manunggaling kawula gusti” (bersatunya hamba dan tuan atau dengan lain kata: bersatunya manusia dan Tuhannya).  Orang yang sudah sampai pada level ini, akan memiliki sifat-sifat Tuhan yang cukup menonjol, misalnya dia akan “ngerti sakdurunge winarah”. Jika dikaitkan dengan konsepsi “Kristen”, mungkin orang yang sudah masuk pada level Sembah Rasa (manunggaling kawula gusti) ini, seperti yang disebut sebagai “dewan musyawarah YHWH” (Yeremia 18:21, 23). Orang yang sudah pada level Sembah Rasa, akan memenuhi ayat ini “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yoh. 14:14), dan pasti memenuhi kriteria “menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran” (Yoh 4:23)

Kembali ke soal video babtisan itu, ada pertanyaan mendasar yang perlu direnungkan, yaitu “APA MAKSUD VIDEO ITU DISEBARLUASKAN, dan juga kabarnya DIPUTAR di berbagai cabang GTI untuk ditunjukan kepada para jemaat?”

Apakah bermaksud mengajarkan kepada jemaat dan orang banyak untuk PERCAYA KEPADA PERKATAAN NYI RARA KIDUL? Dan, dengan percaya kepada perkataan “Nyi Rara Kidul” itu, kemudian nama JT menjadi JATUH? Nampaknya ada nuansa PERSAINGAN pengaruh antar pendeta di GTI. JT sendiri sejak 6 Juli 2012 sudah keluar dari GTI dan mendirikan GCCC/Grace of Christ Community Churh. Nyatanya BANYAK jemaat GTI yang mengikuti JT di GCCC.

Laksana menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri, setelah video itu beredar luas dan disaksikan oleh banyak orang, GTI menjadi “bulan-bulanan”.  Silakan GTI membela diri, menyatakan bahwa mereka berjalan menurut PIMPINAN ROH KUDUS, tetapi FAKTA tidak dapat dipungkiri, bahwa video babtisan yang penuh kejanggalan itu, dan kemudian diupload, dan kemudian di-remove setelah menuai kontroversi (ingat: video yang sekarang tersedia di Youtube adalah diupload orang lain dengan maksud menujukkan KEANEHAN video tersebut, bukan dengan maksud agar video itu dipercaya sebagai ‘kebenaran’).  Jika pekerjaan Roh Kudus, tentu dengan HIKMAT, bukan dengan cara meng-upload, kemudian me-remove-nya setelah menuai banyak kritikan. Roh Kudus pasti TAHAN KRITIK, dan hanya orang yang MERASA BERSALAH yang akan meralat tindakannya.

Jadi kembali perlu dipertanyakan, apa maksud awal meng-upload video tersebut? Untuk menunjukkan bahwa di GTI, acara babtisannya dapat DIINTERVENSI oleh roh jahat? (kasihan deh….).  Untuk menunjukkan keanehan para pendeta di GTI (termasuk Pendeta Pariadji – di video itu jelas suara Pak Pariadji berulang kali terdengar), yang membuka DIALOG dengan ‘roh jahat’ dan MEMPERCAYAI perkataan-perkataan roh jahat itu? Untuk menunjukkan bahwa JEMAAT GTI (dalam hal ini Eunike Stella), BISA dirasuki roh jahat? Bagaimana ‘proteksi’ dari pihak gereja, hingga jemaatnya mengalami kerasukan di acara babtisan? Atau video itu untuk meyakinkan pada publik bahwa “dugaan” (atau tuduhan?) bahwa ada pendeta di GTI yang mengabdi kepada Nyi Rara Kidul terkonfirmasi? (Dugaan/tuduhan bahwa ada pendeta GTI yang mengabdi pada Nyi Rara Kidul, kabarnya sudah dimuat di “Warta/Buletin Gereja” bulan Mei 2012. – yang menjadi pertanyaan, tulisan di Buletin Gereja itu didasarkan pada FAKTA atau pada rekayasa seseorang/beberapa orang sebagai upaya untuk menjatuhkan orang yang lain (dalam hal ini JT)?)

Kenyataannya, Pendeta JT tetap EKSIS dengan GCCC-nya, dan banyak juga jemaat GTI yang keluar dari GTI pindah ke GCCC (baca di s-i-n-i).  Jadi, siapa yang sesat, siapa yang tidak sesat, atau semua benar, atau semua sesat?  Saya tidak akan menilai mana yang sesat mana yang tidak sesat, tetapi kalau saya diminta memilih ikut GTI atau ikut GCCC, saya tidak akan mengikuti keduanya.  Saya memilih beriman pada Tuhan Yeshua (dan Tuhan YHWH) dengan cara saya sendiri, bukan dengan ‘model’ GTI dan GCCC yang sama-sama pakai MINYAK URAPAN, entah dibagikan GRATIS atau harus dengan MEMBELI.

Saya TIDAK BUTUH minyak urapan.  Saya butuh sedikit MINYAK TANAH, untuk mengisi sebuah LAMPU TEPLOK “antik” yang kadang saya gunakan untuk menambah terang rumah ketika listrik dari PLN mati dan emergency lamp yang ada kurang mencukupi untuk menerangi beberapa bagian rumah.  Karena minyak tanah sudah langka, lampu itu saya isi dengan MINYAK SOLAR yang saya campur dengan sedikit bubuk detergen, supaya nyala apinya tidak berasap.  Saya juga kadang butuh MINYAK KAYU PUTIH, untuk membersihkan sisa perekat dari sticker yang saya lepas dari suatu tempat. Minyak kayu putih lebih ‘bersahabat’ dibandingkan cairan penetrant atau pakai tinner untuk membersihkan sisa lem.  Istri saya butuh MINYAK GORENG untuk menggoreng berbagai masakan.   Beberapa jenis minyak lain, kadang saya butuhkan tetapi BUKAN minyak urapan.  Urapan dari Tuhan saya, tidak perlu pakai sarana MINYAK apapun, sebab sudah saya terima dengan IMAN.

Sudah ah…, cukup sekian pendapat saya tentang video acara babtisan itu, saya sudah sampaikan ke beberapa teman, bahwa acara KERASUKAN itu adalah SANDIWARA SATU BABAK, dan babak berikutnya, GTI akan BABAK BELUR dikecam oleh banyak orang.  Jika para aktivis GTI MERASA berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, saya menulis Note ini juga dengan MERASA bahwa sedang diminta Tuhan untuk membagikan pendapat saya kepada banyak orang, supaya orang-orang KRITIS terhadap pengajaran di GTI. 🙂

Oh ya, jika hendak lebih memahami DUNIA GAIB, silakan renungkan dulu satu pertanyaan saya, “Mengapa TUYUL tidak mengambil uang di ATM/Automatic Teller Machine?”  Jika bisa menjawab pertanyaan ini dengan baik, silakan lebih lanjut belajar memahami Nyi Rara Kidul sang siluman Ratu Laut Selatan itu, jika memang perlu.  Jika tidak perlu tahu tentang Nyi Rara Kidul, cukup sekali waktu atau kadang-kadang MENIKMATI keindahan Pantai Selatan (di beberapa tempat), tetapi perlu tetap waspada, bahwa ombak laut selatan bisa sewaktu-waktu menyeret kita tenggelam di laut selatan yang ‘angker’ itu.

Ah…, tentang Laut Selatan, saya jadi ingat lagu “Mimpi di Parangtritis” dari Ebiet G. Ade, yang dalam liriknya memuat kata-kata:
…..
Kiranya kini kau t’lah hilang musnah
seperti namamu yang kutulis di pasir
ditelan ombak Pantai Laut Selatan

Jika ingin lebih lanjut “mengeksplorasi” hal tersebut, ini alamat-alamat di internet:
Eunike Stella –> http://www.facebook.com/stella.runtulalo
Josua Tumakaka –> http://www.facebook.com/josuatumakaka
Grace of Christ Community Church/GCCC –> http://www.facebook.com/ltlministry
Page GerejaTiberias Indonesia –> http://www.facebook.com/pages/Tiberias-Church/131030296940347 (saya tidak bisa menulis komentar di Page ini, walau sudah “Like”, maka kemudian saya “Unlike” lagi)

Salatiga, 7 Desember 2012
Petrus Wijayanto (RT Wijayantodipuro)

di FACEBOOK dapat dibaca di  http://www.facebook.com/note.php?note_id=10151206352978551

16 responses to this post.

  1. Posted by Andi on 2013/01/15 at 2:22 am

    Josua tumakaka is antek nyi roro kidul dan lu semua boleh cek apakah dia tolak nyi roro kidul? Pasti enggak dan bilangnya pasti saya mengampuni semua tuduhan, knp? Krn mmg kl org yang muja nyi roro kidul gak akan berani tolak sumber pesugihannya dan kl dia berani nolak pasti mati…so be wise dan jgn bodoh, lu bisa cek dan suruh di depan jemaatnya untuk tolak nyi roro kidul, tolak curi dan pasti gak mau krn dia pencuri uang gereja

    Reply

    • Posted by Sugiono on 2013/02/02 at 6:00 am

      coba cek yang satu ini gan..

      Reply

    • Posted by vera1311 on 2013/02/03 at 1:24 pm

      Jgn menuduh sembarangan tanpa bukti . Kalo memang mencuri uang gereja , knp GTI nga adukan sk ke polisi biar di hukum ? Kalo memang menyembah nyi rori kidul , ngapain susah2 bikin gereja baru yg kebaktiannya selalu membawa nama Yesus Kristus ? Ingat lah , terang dan gelap itu nga mungkin bersatu , kalo menyembah nyi roro kidul itu tempatnya di Pantai Selatan jawa sana , bukan di gereja ..apalagi dgn membawa bawa nama Yesus . Anda benar2 keliru . Sy pernah jd jemaat di GTI dan skrg tdk mau lg beribadah disana , krn menurut pendapat pribadi saya : sebuah gereja harusnya menyebarkan firman dan perkataan yg benar dan memuliakan Tuhan saja . Bukan menyebar fitnah dan percaya sama roh roh jesurupan yg direkayasa begitu . Kasian sekali anda ini ..Pdt JT tidak mau membalas fitnah2 yg disebarkan secara intens oleh GTI , bukan berarti dia takut atau bersalah . Sebab Pdt JT sangat memahami firman bahwa Pembalasan adalah HAK TUHAN semata . Semoga anda bertobat dr tuduhan2 tanpa bukti dan minta ampun sama Tuhan . Gbu .

      Reply

      • Posted by Ste on 2013/03/05 at 4:29 pm

        SHALOM HaShamayim. Setuju sekali. Karena Pak Joshua mengerti benar akan arti Matius 12 ayat 36-37. Dalam setiap pengajaran Rasul Paulus tidak pernah dari tempat ia berdiri menolak roh teritorial ataupun dewi athena. Tidak ada satu pembicarapun di dunia ini sampai detik ini yg dapat mengalahkan rekor Rasul Paulus baik dalam hal tanda dan mujizat TERMASUK PERINTISAN GEREJA yg tersebar di banyak benua.HaleluYAHushuah

  2. Posted by samuel regar on 2013/01/21 at 10:09 pm

    shalome saya setuju bgt dgn argumen saudara

    Reply

  3. […] Sejak kapan Nyi Rara Kidul tidak berwibawa? Seperti saya sudah tuliskan di Note terdahulu di Ratu Kidul atau Ratu Ngibul?, Nyi Rara Kidul adalah ‘siluman’ level tinggi, tidak akan sembarangan […]

    Reply

  4. Posted by Tino on 2013/03/03 at 7:59 pm

    Saudara andi jelas sekali tuduhan anda sangat lemah. Bila JT dlm pelayannya tdk mengatakan menolak Roro Kidul itu TIDAK berarti bahwa JT anteknya Roro Kidul. Krn bisa ada faktor2 lain knp JT tdk mengatakan penolakan thd Roro Kidul. Argumennya bisa macam2 misalnya : memang bukan gaya khotbah JT sperti itu dan itu bukan mjd bukti yg kuat bhw JT antek Roro Kidul. Anda memiliki logika berpikir yg keliru krn SEBAB itu bisa banyak hal dan bukan hanya satu hal mutlak sJa. Contoh : Saya bisa saja tidak suka kpd Anda tp belum tentu sy akan menyatakan nya scr terang2an sebaliknya dg tdk menyatakan scr terang2an tidak berarti saya suka kepada anda. Banyak alasan lain bukan hanya 1 saja Kalau Anda bingung sebaiknya Anda belajar yg namanya Logika berpikir terlebih dulu shg tidak asal bicara yg akhirnya mempermalukan diri Anda sendiri. Biarlah hamba2 Tuhan bila mrk bertikai Tuhan yg mjd Hakimnya bukan kita krn hak menghakimi hamba2 Tuhan bukan punya kita. Nanti Tuhan yg akan menyatakan dg jelas siapa yg benar siapa yg sesat.

    Reply

  5. Posted by abednego on 2013/03/07 at 12:25 am

    ah… begitu aja kok di ributin , mana yang bener mana yang salah? mana fitnah mana bukan? memang Tuhan yang tau mana yang benar dan yang salah! tapi KITA JUGA PERLU TAU MANA YANG BENAR / YANG SALAH! kalo cuma Tuhan yang tahu apes deh kita sbg manusia, coba ikut GTI di akhirnya salah… telat. Ikut JT di akhirnya juga salah… telat juga..
    biar gak salah marilah kita berdoa tanya sama TUHAN kita, YESUS. tanya sama Dia mana yang benar. Pasti Dia (YESUS) akan memberikan jawaban kepada kita.. biar nggak salah…

    Reply

  6. Posted by lee on 2013/03/10 at 6:49 pm

    Aduh,kok Tuhan Yesus dan Nyi Roro Kidul djadiin alat perang demi kepentingan ego sih? Lagian nyi roro kidul ga akan lah berani perang terbuka sama Tuhan Yesus. Tuhan Yesus ya bukan pak Pariadji. Dan cuma gereja ini yg holy stuff nya kyk minyak urapan,perjamuan kudus n baptisan dijadiin mediator sama setan.dan nyi roro itu kan msh anak buah Lucifer,Lucifer aja ga gtu perangnya sekarang. Common,setan jg update. Tuh freemason illuminasi lg heboh dan efeknya udh menghancurkan psikis n jiwa manusia. Ayolah,drpd Pak Pariadji propaganda gini,kalo emang katanya JT sesat,doakan dan tengking dong! Jangan jd pembunuhan karakter.kita perang lawan iblis bukan manusia.jd jangan sesat. Tuhan Yesus disalib karna mengasihi manusia,kalo manusia yg harus diperangin abis pasti dunia.ancurin aja semua.ga ada yg benar kok,bejat semua. Peace dong ah,jgn jd batu sandungan gtu ya ampun.dan tolak ukur berkat bukan soal uang or materi kok,berkat itu bawa sejahtera.kalo sejahtera diukur sama duit juga gimana? Liat kesaksian2nya heran.didoakan bapak pariadji menang bonus lah,nambah kapal lah,dapat duit banyak lah,kyk org minta sama nyi roro or k gn hejo malah.yg bener,sejak didoakan pak pariadji,saya memenangkan jiwa,nambah damai dan dapat jadi saksi bagi keluarga n teman2 saya.Jesus is peace and beautiful saviour!

    Reply

  7. Posted by Gayatri on 2013/04/01 at 6:27 pm

    nuwun sewu
    Gini ya…..saya merasa koq Kanjeng Ratu Kidul sebagai bagian dari ROH Penjaga Jawa spertinya dibuat buruk keberadaan Kanjeng Ratu Kidul dengan kejadiaan GTI.
    Bagi mereka yang meminta sesuatu lalu menghadap datang ke Kanjeng Ratu Kidul …itu adalah bagian dari sisi Kerajaan Pantai Selatan.
    Sperti Tuhan yang membawahi Neraka dan Surga….Neraka diprintah oleh Iblis/Setan dan Surga diprintah oleh Malaikat.
    Apabila manusia menghamba kepada setan/iblis apakah yang disalahkan adalah Tuhan? mengapa ada neraka???
    Ingat manusia bebas (Free Will)
    Jadi bukan salah Kanjeng Ratu Kidul apabila seseorang minta kekayaan, kemulian, harta karena orang itu memintanya kepada setan/iblis.
    Akan tetapi apabila seorang manusia meminta perlindungan bagi tanah jawa, kebijjaksanaan, keadilan maka ada Peri2 Ratu Kanjeng Kidul yang juga akan memberikan.
    Mohon jangan bawa2 nama Kanjeng Ratu Kidul karena berpulang pada manusia itu sendiri untuk setiap permintaan.

    Terima Kasih

    Reply

  8. Posted by Coki on 2013/04/09 at 1:00 pm

    Tragedi Kolam Baptis

    Sumgguh terlalu. Pastor Joshua Sudah Tepat. Mimbar gereja bukannya tempat untuk promosi Nyi roro kidul. Kalo anda lakukan itu mimbar akan berubah menjadi minibar. Tempat dimana banyak orang minum dan menjadi mabuk dengan kekuasaan dan kesombongan, penuh dengan penghakiman dan pembenaran diri.

    GTI stop penayangan video “tragedi kolam baptis”. Kenapa saya sebut “tragedi kolam baptis”. Karena banyak orang telah merubah “kolam baptis” menjadi “kolam susu”. Banyak orang telah minum “susu” dr video itu dan membangun pelayanan dan ketenaran dr video itu.

    Orang berdosa dtg ke gereja untuk di terima, dikasihi, dan di ajar dan bukan untuk Melihat video “porno” setiap minggunya. Video tragedi kolam baptis lebih jahat dari video porno. Ia melakukan pembobongan publik, pembunuhan karakter. Promosi gratis buat alam goib.

    Bahkan praktek politisi yg paling busuk sekalipun tidak akan melakukan modus tragedi kolam susu untuk Meraih populeritas! Kita seperti membalikan jam pelayanan gereja kejaman kegelapan gereja. Sehingga Tuhan perlu membangkitkan reformists spt Martin Luther untuk membawa Terang kedalam gerejaNya.

    Reply

  9. […] analisa saya di sini karena begitu banyak orang yang sudah memberi analisanya seperti di sini, di sini atau di […]

    Reply

  10. Posted by Verns Siahaan on 2013/04/18 at 12:58 pm

    Dengarlah suara TUHAN YESUS dan percayalah kepada NUBUAT tapi itu hrs perlu diuji, ini org yg kesurupan malah di tepuk tangani, iblis bisa menyamar seperti malaikat, dari kejadian ini seharusnya kita sbg anak TUHAN hrs saling introspeksi diri bukan saling menuduh, karna TUHAN YESUS lah yg akan dtg keduakali utk menjadi hakim bagi semua manusia, tdk ada manusia yg benar kita di benarkan oleh krn ANUGERAH… berjaga-jagalah si iblis akan semakin licik utk memecah belah umat-NYA, TUHAN YESUS pasti sedih melihat kita saling menyalahkan apalagi mengutuk, jgn mengutuk spy kamu tidak di kutuk, hanya TUHAN yg pnya hak utk mengutuk… dan kutuk hanya berlaku bg setan.. Kemuliaan bagi TUHAN-ku YESUS.. Ajar kami TUHAN utk ttp saling mengasihi…

    Reply

  11. Posted by Samuel Djaya on 2013/05/08 at 3:20 pm

    Awal saya menonton video “kontroversi” dalam acara baptisan yang diselenggarakan oleh Gereja Tiberias yg di-upload di Youtube, karena penasaran kok Adik ipar saya harus terbang jauh2 dr Bali ke Jakarta hanya untuk baptis selam (lagi! – karena ini untuk yang ketiga kalinya dia dibaptis). Pertama saat masih bayi di kampung dibaptis “percik”, kemudian saat beranjak dewasa dibaptis “selam” di Bali, setelah “dewasa” sekarang dibaptis lagi di GTI Jakarta. Baptisan yang pertama dianggap tidak sah, kan masih bayi saat itu jadi gak ngerti apa2.., Baptisan yang kedua kurang sreg, karena belakangan disangkakan pendeta yang membaptis adalah seorang “bussiness man” (kaya raya setelah menjadi pendeta – punya rumah 4M di Bali dan mobil mewah – dipihak lain, jemaat dituntut menyumbang dana ini itu, hingga bukan lagi sepersepuluh dari penghasilan, melainkan bisa mencapai enampuluh persen dari penghasilan jemaat).

    Persoalan muncul – setelah Adik Ipar saya dibaptis untuk ketiga kalinya di GTI tahun lalu – ada konflik intern pendeta disana, lalu pendeta yang di- “depak” mendirikan gerjea baru. Jelas Adik Ipar saya kebingungan!! Mau ikut yang mana sekarang? Dia sih ngotot untuk tetap dijalur kharismatik, lebih “hidup” katanya, khotbahnya lebih menyentuh… musiknya juga gedhebuk2 asyik…

    Walau saat ini Adik Ipar saya masih bertahan di GTI karena sudah terlanjur mempromosikan “minyak urapan”nya Pak Pariadji – banyak pesanan minyak urapan ini dari kampung kami untuk berbagai masalah, mulai dari masalah kesehatan, kecerdasan, keuangan, hutang-piutang hingga pemilihan kepala daerah – hatinya galau !
    Ingin pindah ke gereja baru yang didirikan oleh pendeta yang didepak dari GTI itu, namun belum ada di Bali. Tapi tak apalah katanya, sambil menunggu gereja baru itu, dia bisa tetap berjualan (dengan sentuhan rohani tentunya) “obat” berlabel minyak urapan.

    Cerita inilah yang membawa saya berselancar di dunia maya mencari tahu seputar Gereja Tiberias. Dan akhirnya tergelitik ikut berkomen ria disini setelah membaca beberapa Surat Gembala Sidangnya GTI (saya tidak berkomentar ttg video kontroversial Nyi Roro Kidul – karena sudah banyak komentar ttg itu di Youtube – idem saja).

    Saya bukan orang Kristen yang baik, karena perilaku saya sehari-hari masih jauuhh dari arti kekristenan yang sebenarnya, walau dari kecil kami telah diajarkan iman Kristen. Seingat saya saat kecil dulu, kami diajarkan Doa Bapa kami… ayah menyuruh kami berenam anaknya untuk duduk manis, melipat tangan dan serius “berbicara” dengan Tuhan. Disaat kami makan (kami harus makan bersama karena dalam keadaan “berkecukupan” saat itu, makanan hanya cukup untuk kami bersebelas, kalau ada yang ingin nambah, Ibu saya berkata, “cukup, Bleki dan Bruno juga perlu makan!”, jadi kami bertigabelas semuanya, harus berbagi cukup), semua mendapat giliran untuk memimpin doa makan (kecuali Bleki dan Bruno, tentu saja!). Hanya saya yang memimpin doa makan dengan Doa Bapa kami, sisa yang lainnya mereka menggunakan kata2 mereka sendiri, disesuaikan dengan suasana saat itu, runtut, indah didengar dan tentu saja point2nya jelas, Memuliakan Bapa.. Mengucap syukur.. Memohon berkat-Nya (juga untuk sesama),.. Memohon ampunan-Nya (setelah mengampuni sesama)… dan diakhir doa, Meminta tuntunan Roh Kudus agar kita hidup seturut kehendak-Nya.

    Ah, well… kebutuhan saat ini beda dengan seperempat abad yang lalu… jadi Tuhan-pun maklum (?) kalau kita berdoa minta macam2.. Tapi ada sebuah ironi disini, apakah permintaan yang macam2 itu, mulai dari rumah mewah, mobil limited edition, keluarga ideal, kesehatan sempurna, kecerdasan luar biasa, kedudukan eksekutif hingga kewibawaan yang eksklusif adalah bias dari enampuluh persen yang telah dibawa ke rumah Tuhan?

    Bagi saya yang hanya lulusan SMA (jauh di kampung pula) dengan logika berpikir (org Kristen yg pas2an), bukankah ini kita sedang malakukan pola barter dengan Tuhan? Lalu dimana makna Karya Keselamatan yang Tuhan rancang melalui Pengorbanan Yesus di salib? Kalau semua yang mewah2 diatas kita dapatkan setelah berdoa kenceng2, lalu mengapa pula orang yang tidak pernah berdoa bisa sebegitu kayanya sehingga punya club sepak bola di Inggris dan menggaji pemainnya trillunan pula.
    Yeah, Anda mungkin saja berargue.. Tuhan kita kan Maha kaya, jadi bisa dong itu semua kita dikasi.. lha, kenapa banyak tokoh2 dalam Alkitab hidupnya melarat (secara duniawi), dikucilkan, disiksa, bahkan mati mengenaskan?! Apakah mereka kurang kenceng berdoanya?

    Dalam Surat Gembala Sidang GTI, pada banyak doa pembuka, banyak hal yang menggelitik saya ingin bertanya:
    1. Bukankah berdoa itu adalah berkomunikasi langung dengan Sang Pencipta? Kenapa ya narasi doanya seperti sedang berbicara kepada pihak ketiga?
    COPAS: Tuhan Yesus, suatu malam hamba berdoa dan bertanya: “Tuhan mengapa Engkau memilih hamba, hamba tidak layak untuk melayani-Mu.”
    2. Bukankah berdoa itu adalah untuk memuliakan Tuhan? Kenapa ya doanya seperti malah memuji diri?
    COPAS: Maka Engkau (Tuhan Yesus) menjawab dan menerangkan: “Karena kamu seorang yang bijaksana.” Falsafah hidup hamba berkorban untuk sesama dan Kerajaan Sorga. Engkau yang mengetahui bagaimana falsafah hidup hamba, lebih-lebih setelah menjadi pendeta, menjadi pengkhotbah.
    3. Bukankah berdoa itu memohon ampunan-Nya atas kesalahan2 kita? Kenapa ya disini malah tidak ada ampunan bagi sesama yang telah berbuat salah kepada kita?
    COPAS: Tuhan Yesus, siapapun yang berdusta di mimbar, bila berkata ke Sorga atau ke neraka, tetapi bersaksi dusta, orang ini harus dilempar dari mimbar manapun. Kami tolak siapapun yang dusta di mimbar yang isinya setan dan roh jahat, supaya dihancurkan.
    4. Bukankah berdoa itu memohon berkat-Nya bagi kita dan sesama? Kenapa ya disini saat org lain diberkati kita malah tersiksa?
    COPAS: Dahulu ada pendeta yang bersaksi di mimbar (sekarang sudah keluar) hidupnya susah, hanya mampu sewa kamar 4×4 m, setelah di Gereja Tiberias diberkati punya rumah BTN. Tetapi tidak bersyukur, ingin menguasai Tiberias, cari setan dan roh jahat. Sekarang mengaku di media, mantan pengusaha, tetapi dusta..
    5. Banyak peristiwa dalam Alkitab yang bisa dijadikan contoh bagi jemaat, tapi kenapa ya disini pake sumpah2 segala hanya untuk meyakinkan mereka ttg peristiwa yg sedang dibahas benar2 terjadi atau tidak?
    COPAS: Bila tangan saya belum pernah dijemput malaikat ke Sorga, tangan saya harus dipotong, bila tangan saya belum pernah dijemput Tuhan Yesus ke Sorga, hari ini tangan saya harus dipotong.
    6. Dari mana sih pak pendeta tau percakapan antara Tuhan Yesus dan Malaikat? Dan lagi malaikat mana ya yang suka ngancam2?
    COPAS : Tuhan Yesus memanggil seorang malaikat-Nya, dan berkata: “Kamu cari Pariadji.” Dengan kerasnya saya dipanggil sampai 3 kali oleh malaikat, dan diancam akan dilempar ke neraka bila tidak mau melayani.
    7. Bukankah hal Kerajaan Sorga itu adalah ketika Kehendak Tuhan dinyatakan di atas bumi? Kenapa ya pak pendeta berwisata ke sorga yang jelas2 gak ada masalah disana? Lalu inspeksi hingga ke neraka pula. Bukahkan Tuhan berkepentingan dengan umat-Nya disini diatas bumi ini?
    COPAS : Saya selalu menolak cerita tentang Sorga dan menolak untuk melayani. Pada suatu malam saat saya berlutut berdoa, tiba-tiba Tuhan Yesus datang seperti meteor dan berkata: “Mari Pariadji, melihat tingkat-tingkat Kerajaan Sorga, ikutlah Aku.” Tangan saya digandeng Tuhan Yesus, tetapi mampir melihat neraka, di mana orang-orang berteriak menderita di lautan api neraka.
    8. Bukankah sejak Adam diusir dari taman Eden, manusia harus berpeluh mengusahakan kebutuhannya? Kenapa ya disini kok instant banget… main tabok aja, semua langsung beres?
    COPAS: Ada orang hutang ± $500.000.000, tidak bisa bayar, saya berkata: “Tabok meja meetingmu dengan Minyak Urapan, hutangmu akan lunas.” Maka benar-benar bebas dari pailit dan hutang
    9. Bukankah sebaiknya pak pendeta mengusahakan keselamatan satu jiwa lagi yakni jiwa mantan rekan sejawat bapak itu dari pengaruh Nyi Roro Kidul? Seperti yang Tuhan Yesus lakukan terhadap orang Gerasa itu, jiwa orang itu selamat, tapi roh2 yang merasukinya yang dihancurkan, sekalian dengan babi-nya.
    COPAS: Saya mendapat penglihatan dari Tuhan, tentang siapa pendeta dukun, isi setan tersebut. Saya sudah bertanya kepada Tuhan Yesus, dan Tuhan menerangkan kepada saya, pendeta yang dahulu dilarang Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan di Gereja Tiberias itu isinya setan dan Nyi Roro Kidul. Bila saya tidak mempunyai penglihatan dari Tuhan, bahwa pendeta yang dilarang Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan di Gereja Tiberias itu isinya setan dan Nyi Roro Kidul, saya siap diturunkan oleh Tuhan dari mimbar. Bila saya dusta atau menipu saya siap diturunkan oleh Tuhan dari mimbar. Sebagai bukti pendeta isi setan dan Nyi Roro Kidul itu tidak berani menolak setan dan Nyi roro Kidul.
    10. Bukankah pernyataan dibawah ini kontradiktif?
    COPAS: Sebelum bertobat saya mempunyai pengalaman bisa melihat setan-setan. Tetapi setelah saya bertobat baca Alkitab, saya bisa dijemput paramalaikat, lihat para malaikat, masuk alam roh. Pada suatu malam malaikat menjemput saya masuk alam roh, begitu masuk alam roh, saya bisa melihat para malaikat, tetapi juga melihat setan-setan. Begitu masuk alam roh, saya bisa lihat proses orang-orang mati, yang masuk alam roh.
    11. Pertanyaan seperti apa ya untuk pernyataan seperti di bawah ini? Simon Petrus mungkin hanya berhasil menjaring sebelas jiwa untuk menjadi warga sorga, tapi lihat.. {silahkan Anda berpendapat sendiri}
    COPAS: Dan Tuhan Yesus berkata kepada saya: “Lihat Pariadji, jemaat sangat besar di Sorga bila kamu melayani Aku ( Tuhan Yesus ).”

    Mari hidup yang kudus. Tugas saya untuk menyerukan agar manusia suci pikiran, perkataan dan perbuatannya, untuk selamat dan masuk Sorga. Mari suci pikiran, perkataan dan perbuatan kita (Mazmur 24:3-4)…. Absolutely Agree, sir !

    Mohon maaf atas pertanyaan2 ini, saya hanya ingin meyakinkan diri sendiri bahwa Adik ipar saya (juga keponakan2 saya) aman bersama GTI.

    Reply

  12. silakan baca juga tulisan berikut ini:

    –> http://tiberiaspariadji.blogspot.com/

    Reply

Leave a comment