Archive for the ‘Sehari-hari’ Category

Calo alias makelar: kadang memang diperlukan.

seratus ribuCalo alias makelar: kadang memang diperlukan.

Sekitar jam 10 tadipagi, aku bersepedamotor berbelok memasuki halaman kantor Satlantas Polres Salatiga. Belum sampai tempat parkir yang biasanya, sudah diberhentikan oleh seseorang yang kemudian memintaku untuk parkir di samping lapangan. Ketika aku memelankan sepedamotor dan memasuki “tempat parkir” itu, orang yang membawa beberapa lembar Formulir isian itu bertanya, “SIM apa?”. Aku menjawab, “Biasanya parkir tidak disini Pak …”. Orang itu menyahut, “Di sana khan tempat ujian SIM, parkir di sini saja.” Aku menjawab, “Saya parkir di sana saja”, sambil aku terus memajukan sepedamotor keluar dari “area parkir” itu.
Continue reading

Hemat bukan pelit, tetapi perlu ketika air makin sulit.

Dulu, ayah pernah membelikan kaset lagu anak-anak yang di dalamnya ada lagu berjudul “Dusunku“, karangan Ragil Sugiyono. Lirik lagu itu sebagai berikut:

“Di lereng bukit kecil, dihiasi pepohonan,
dusunku terpencil dekat tepi hutan.
Mengalir air jernih dingin segar di pancuran,
udara pun bersih dan sejuk serta nyaman.
Di waktu pagi nan berseri, merekah indah sang mentari,
burung-burung lincah bernyanyi, menyampaikan salam suci.
Hamparan sawah luas padi kuning keemasan
hati lega puas penuh pengharapan.”

Sekalipun lagu itu saya dengar lebih dari dua puluh tahun yang lalu, dan kasetnya juga sudah rusak dan hilang entah kemana, kadang masih saya senandungkan lagu itu, karena selalu mengingatkan saya pada masa kecil tinggal di dusun yang “nyaris sama” dengan yang digambarkan oleh lagu itu, yaitu:
Continue reading

Secara unyu itu sesuatu banget gitu loh…

Mulai beberapa tahun yang lalu, kata “secara” dipakai bukan dalam arti “dengan cara”, namun untuk menunjuk suatu alasan tertentu hingga suatu hal yang dimaksud menjadi masuk akal.  Misalnya dalam kalimat “secara Ester itu cantik“, dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa (karena) Ester itu cantik maka …… Ini bukan baku dalam bahasa Indonesia, tetapi lama-lama makin banyak orang yang menerima dengan ‘sukarela’, bahkan kemudian ikut-ikutan secara latah menggunakan kata “secara” itu untuk maksud demikian itu.  “Secara Ester itu cantik, banyak cowok nge-add Facebooknya“, artinya karena Ester itu cantik, maka WAJAR jika banyak cowok nge-add account Facebooknya.  Tentu menggunakan kata ‘secara’ dengan maksud demikian, tidak pantas dipakai dalam tulisan-tulisan atau percakapan-percakapan resmi/ilmiah.   Tetapi hidup bukan hanya tentang yang ilmiah, bukan?

Continue reading

Senyum (mu) itu …

Tadi, ketika menghadiri acara “Sarasehan Keluarga”, sambil mendengarkan Pak Pendeta berceramah soal keluarga, aku membuka Facebook di handphone; aku baca status seorang  friend, ‎”Dapatkah … aku tersenyum lagi tanpa beban … ???”, aku berkomentar, “Bisa lah…., Just a simple smile.”.  Selanjutnya muncul ide untuk menulis note tentang SENYUM ini.

Continue reading

Laron itu Anai-anai

Aku bertanya, “Icha, laron itu nama lainnya apa?”.  Icha tidak bisa menjawabnya, dan kemudian aku beritahu, “anai-anai“.  Aku bertanya kepadanya, sambil menikmati laron goreng, hasil “berburu” di dekat kamar mandi di luar rumah.  Sarangnya berada di depan kamar mandi, dan karena tanah basah, mereka keluar dari sarang yang lembab, kemudian terbang mengerumuni lampu yang menyala di sudut kamar mandi itu.

Continue reading

Mengabaikan dan terabaikan: hal yang biasa

Status FB-ku tadi malam:

Karena perbedaan kepentingan tiap orang, kita tak akan bisa menyenangkan semua orang di sekitar kita. Berbagai keterbatasan membuat kita hanya mampu berada pada kepentingan tertentu, dan terpaksa mengabaikan kepentingan lainnya. Mengabaikan dan terabaikan, itu hal yang biasa dalam hidup ini.

========================= Continue reading

Anak-anak kehidupan…

Anak-anak kehidupan…

Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life’s longing for itself.  
They come through you but not from you,  
And though they are with you yet they belong not to you.  
……..
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu  
mereka adalah putra-putra dan putri-putri kehidupan, yang menginginkan dirinya sendiri.  
Mereka lahir melaluimu, namun bukan darimu  
dan meskipun mereka bersamamu, mereka bukan milikmu   
…….
Continue reading

KEMATIAN: hanya soal WAKTU dan CARA

Sudah sering aku mendengar berita kematian.  Beberapa temanku di FB-pun, sekarang sudah tidak bisa meng-update status lagi, karena sudah meninggalkan dunia ini. Bahkan ada yang sempat berdebat denganku, kurang dari sebulan sebelum kematiannya.  Bagiku, kematian adalah hal yang biasa.

Continue reading

Wohing ajaran Kawruh Jiwa

Solo Pos, 27 Maret 2008

 

Ki Ageng Suryemantaram (KAS) miwiti mbabaraken ajaran Kawruh Begja wonten ing Desa Kroya, Bringin, Kabupaten Semarang, antawisipun sedasa kilometer ing sisih ler, saking kitha Salatiga.

Ajaran utawi filsafat kawruh begja kawiwitan saking sumerepipun Ki Ageng dhumateng hakikatipun tiyang, ingkang miturut Ki Ageng ing saben tiyang punika wonten kalih perangan ”Aku”, inggih punika ”Aku tukang nyawang” kaliyan ”Aku kramadangsa”. Filsafat kawruh begja punika sakmenika langkung moncer kanthi sebatan kawruh jiwa.

Continue reading

PENIPU ITU…

Ini juga kisah tentang penipu.

Detail cerita saya sudah agak lupa, tetapi kira-kira seperti berikut ini…

Continue reading